Slider

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Tube

Wisata

News Scroll

Favourite

Event

Culture

Gallery

TM Nurlif: Ada Empat Koridor Dana Otsus yang Tidak Boleh Disalah Gunakan

EDITOR : AIYUB BUSTAMAM


KLIKKABAR.COM – BANDA ACEH, Dana Otonomi Khusus (Otsus) di Aceh diharapkan menjadi sumber pembiayaan untuk melakukan recovery pembangunan di Aceh akibat konflik selama ini. Serta mampu menjadi sumber pembiayaan dalam rangka membangun keseimbangan antar kabupaten kota yang ada di Aceh.
Mantan anggota tim penyusunan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) TM Nurlif. Mengatakan dana Otsus itu punya koridornya yang tidak bisa diubah-ubah, dengan kata lain dana Otsus itu hanya bisa digunakan antara lain untuk membangun infrastuktur yang tidak mungkin di cover oleh APBN maupun APBA.
“Begitu juga dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang tidak dicover APBN dan Reguler,” Kata TM Nurlif, Selasa 15 September 2015.
Serta, Nurlif menambahkan, dana otsus untuk mendukung proses peningkatan pendidikan di Aceh, dan untuk mendukung kegiatan sosial.
“Keempat poin tersebut semuanya terjadi akibat konflik di Aceh makanya butuh dana untuk merecoverysasi ketimpangan selama ini,”katanya.
Untuk itu, Ia meminta kepada Pemerintah Aceh yaitu Bappeda untuk membuat Grand Desain terkait pengelolaan dana Otsus kedepan. Jangan kemudian, Dana yang setiap tahunnya bertambah ini tidak bermanfaat bagi masyarakat Aceh.
“Dana Otsus harus menjadi sumber untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Aceh, sehingga masyarakat bisa hidup sejahtera,” harapnya.
REPORTER : ZIKIRULLAH

TM. Nurlif: Spirit Dana Otsus Untuk Membangun Aceh Pasca Konflik

EDITOR : AIYUB BUSTAMAM

KLIKKABAR.COM – BANDA ACEH, Landasan atau spirit dana Otonomi Khusus (Otsus) di Aceh adalah untuk melakukan sosial recovery di Aceh pasca konflik. Hal tersebut disampaikan oleh mantan anggota tim penyusunan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) TM Nurlif.
“Dana Otsus itu merupakan bagian dari kompensasi pemerintah pusat kepada Aceh di balik ketidak adilan pemerintah pusat kepada masyarakat Aceh pada masa lalu,” kata TM Nurlif, Selasa 15 September 2015.
Salah satu penyebab konflik di Aceh, Kata Nurlif, sebenarnya bermula dari akumulasi kekecewaan masyarakat yang merasa diperlakukan tidak adil oleh pemerintah pusat. Semangat dari UUPA itu sendiri salah satu didalamnya di atur dana Otsus.
“Dana otsus itu adalah bagaimana melahirkan kesejateraan yang maksimal di Aceh dalam rangka memenuhi soal-soal ketidak adilan itu,” katanya.
Selain itu kata Nurlif, dana Otsus juga diharapkan menjadi sumber pembiayaan untuk melakukan recovery pembangunan di Aceh akibat konflik selama ini.
“Spirit dana Otsus itu adalah untuk menjadi sumber pembiayaan dalam rangka membangun keseimbangan antar kabupaten kota yang ada di Aceh, sehingga bisa memperkecil ketimpangan yang selama ini terjadi,” jelasnya.
REPORTER : ZIKIRULLAH

TM Nurlif: Spirit Dana Otsus Untuk Sosial Recovery Aceh Pasca Konflik


BANDA ACEH- Mantan anggota tim penyusunan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) TM Nurlif menyebutkan landasan atau spirit dana Otonomi Khusus (Otsus) di Aceh adalah untuk melakukan sosoal recavery di Aceh pasca konflik.

Dijelaskan Nurlif, dana Otsus itu merupakan bagian dari kompensasi pemerintah pusat kepada Aceh di balik ketidak adilan selama ini.

“Salah satu penyebab konflik di Aceh sebenarnya kan akumulasi dari kekecewaan masyarakat yang merasa diperlakukan tidak adil oleh pemerintah pusat. Semangat dari UUPA yang didalamnya di atur dana Otsus itu adalah bagaimana melahirkan kesejateraan yang maksimal di Aceh dalam rangka memenuhi soal-soal ketidak adilan itu,”katanya kepada wartawan di Banda Aceh, Selasa (15/09)
Selain itu kata Nurlif, dana Otsus juga diharapkan menjadi sumber pembiayaan untuk melakukan recovery pembangunan di Aceh akibat konflik selama ini

“Ketiga, spirit dana Otsus itu adalah untuk menjadi sumber pembiayaan dalam rangka membangun keseimbangan antar kabupaten kota yang ada di Aceh, sehingga bisa memperkecil ketimpangan yang selama ini terjadi,” jelasnya.

Ia menambahkan, dana Otsus itu punya koridornya yang tidak bisa diubah-ubah, dengan kata lain dana Otsus itu hanya bisa digunakan antara lain untuk membangun infrastuktur yang tidak mungkin di cover oleh APBN maupun APBA, Pemberdayaan ekonomi masyarakat yang tidak dicover APBN dan Reguler, untuk mendukung proses peningkatan pendidikan di Aceh, dan untuk mendukung kegiatan sosial.

“Keempat poin tersebut semuanya terjadi akibat konflik di Aceh makanya butuh dana untuk merecoverysasi ketimpangan selama ini,”katanya.


NAZAR AHADI

Rizal Ramli: RJ Lino Enggak Penting Banget...

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli membongkar beton tempat penumpukan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok milik Pelindo II. Namun, Direktur Utama Pelindo II RJ Lino justru tak tampak batang hidungnya saat Rizal melakukan pembongkaran itu. 

KOMPAS.com/YOGA SUKMANAMenko Kemaritiman Rizal Ramli


Dari pantauan Kompas.com, Rizal hanya ditemani Direktur Utama KAI Edi Sukmoro, Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi, dan Deputi Kemenko Kemaritiman Agung Kuswandono. Selain itu, terlihat juga Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut Kementerian Perhubungan Wahyu Hidayat dan anggota Komisi III DPR RI, Masinton Pasaribu. 

Saat ditanya wartawan mengapa RJ Lino tak ikut menemani pembongkaran beton itu, Rizal tak ambil pusing. "Saya enggak tahu (Lino tidak ada), enggak penting amat gitu lho. Ini yang perintahkan Menko membangun jalur kereta api," ujar Rizal seusai melakukan pembongkaran beton tempat penumpukan peti kemas yang menutup rel kereta api di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (10/9/2015). 

Mantan Menteri Koordinator Perekonomian era Presiden Abdurrahman itu meminta Pelindo II sadar diri, tak hanya mementingkan bisnis semata dengan membeton rel kereta api untuk dijadikan tempat penumpukan peti kemas. 

Akibat langkah Pelindo II itu, kata Rizal, kereta barang tak bisa masuk ke dalam Pelabuhan Tanjung Priok. Padahal, apabila kereta barang bisa masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok, peti kemas yang menumpuk bisa segera dikeluarkan. 

"Ini untuk kepentingan nasional, lebih penting dari keuntungan yang didapat Pelindo II," kata Rizal. 

Rizal memberikan waktu dua bulan kepada PT KAI untuk bisa melakukan aktivasi rel tersebut. Jalur rel kereta yang dibeton Pelindo II merupakan jaringan rel yang sudah dibuat pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Rel tersebut seharusnya tersambung dengan stasiun kereta barang Pasoso yang letaknya tak jauh dari kantor Pelindo II.

Penulis: Yoga Sukmana
Editor: Erlangga Djumena

Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/09/10/234500526/Rizal.Ramli.RJ.Lino.Enggak.Penting.Banget.





"Kepret" Pelindo II, Rizal Ramli Hancurkan Beton di Tanjung Priok

KOMPAS.com/YOGA SUKMANAMenko Kemaritiman Rizal Ramli

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli benar-benar "mengepret" Pelindo II saat mengunjungi Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (10/9/2015). Pelindo II membeton rel kereta api sehingga pelabuhan tak bisa dimasuki kereta. Karena itu, mantan Menteri Koordinator Perekonomian pada era Presiden Abdurrahman Wahid itu membongkar beton-beton yang menutupi rel yang dibangun ketika masa penjajahan Belanda dulu.  

Mesin penghancur berupa bor pun dia gunakan sendiri untuk menghancurkan beton tersebut. "Akibat ini, kereta barang tidak bisa masuk (ke pelabuhan)," ujar Rizal sebelum menggunakan bor penghancur beton tersebut. 

   KOMPAS.com/YOGA SUKMANA
 Menko Kemaritiman Rizal Ramli menggunakan mesin untuk membongkar beton-beton yang menutupi rel di Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (10/9/2015).

Dari pengamatanKompas.com, rel kereta api dan area wilayah di sekitarnya dibeton oleh Pelindo II untuk dijadikan sebagai tempat penumpukan peti kemas. 

Beberapa waktu lalu, Rizal mengatakan bahwa salah satu penyebab lamanya peti kemas keluar dari pelabuhan adalah kondisi bahwa dua badan usaha milik negara (BUMN), yakni PT Pelindo II dan PT KAI, selalu berselisih. Pelindo II, kata dia, menolak adanya jalur kereta api masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok, yang membuat kontainer tak bisa segera cepat keluar. 

Rizal juga sempat mengatakan akan menindak tegas Pelindo II apabila terus menolak adanya jalur kereta yang direncanakan KAI itu. "Dari dulu berantem antara Pelindo II dan PT KAI. Pelindo enggak mau ada jalur kereta api barang masuk pelabuhan, mungkin karena nanti bisnisnya akan berkurang. Oleh karena itu, kami mau tegas. Kalau ada yang nolak, kita 'kepret'. Enggak tahu itu siapa, tetapi esensinya, harus ada jalur kereta api barang ke pelabuhan," ujar Rizal, Selasa (25/8/2015). (Baca: Jika Jalur KA Tak Bisa Masuk Tanjung Priok, Rizal Ramli Akan "Kepret" Pelindo II)

Menurut Rizal, apabila jalur kereta api barang bisa masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok, sepertiga kemacetan arus keluar barang akan berkurang.

Penulis: Yoga Sukmana
Editor: Erlangga Djumena






Jika Jalur KA Tak Bisa Masuk Tanjung Priok, Rizal Ramli Akan "Kepret" Pelindo II

KOMPAS/ADHITYA RAMADHANIlustrasi bongkar muat peti kemas di pelabuhan


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli mengumpulkan berbagai pejabat dari sejumlah kementerian dan lembaga untuk membahas masalah waktu inap barang di pelabuhan atau dwell time di Pelabuhan Tanjung Priok.

Usai pertemuan itu, Rizal mengatakan bahwa salah satu penyebab lamanya peti kemas keluar dari pelabuhan adalah kondisi bahwa dua badan usaha milik negara (BUMN), yakni PT Pelindo II dan PT KAI, selalu berselisih. 

Pelindo II, kata dia, menolak adanya jalur kereta api masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok, yang membuat kontainer tak bisa segera cepat keluar. Rizal mengatakan akan menindak tegas Pelindo II apabila terus menolak adanya jalur kereta yang direncanakan KAI itu.

"Dari dulu berantem antara Pelindo II dan PT KAI. Pelindo enggak mau ada jalur kereta api barang masuk pelabuhan, mungkin karena nanti bisnisnya akan berkurang. Oleh karena itu, kami mau tegas, kalau ada yang nolak, kita 'kepret'. Enggak tahu itu siapa, tetapi, esensinya, harus ada jalur kereta api barang ke pelabuhan," ujar Rizal, Selasa (25/8/2015).

Menurut Rizal, apabila jalur kereta api barang bisa masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok, maka sepertiga kemacetan arus keluar barang akan berkurang. 

Mantan Menteri Koordinator Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu mengakui, masuknya jalur kereta api ke Pelabuhan Tanjung Priok akan membuat bisnis Pelindo II terganggu karena tidak lagi memperoleh pemasukan dari penyimpanan kontainer di pelabuhan. Meski begitu, Rizal tetap bersikukuh. Menurut dia, hak itu bisa dihilangkan untuk kepentingan yang lebih besar. 

"Kalau ini dilakukan, maka sepertiga kemacetan akan berkurang. Memang ada yang dirugikan, tetapi ini dilakukan demi kepentingan nasional yang lebih besar," kata Rizal.

Penulis: Yoga Sukmana
Editor: Bambang Priyo Jatmiko

Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/08/25/140917626/Jika.Jalur.KA.Tak.Bisa.Masuk.Tanjung.Priok.Rizal.Ramli.Akan.Kepret.Pelindo.II



Campuhan, Tempat Jogging Asyik di Bali

MariaHijriana - d'Traveler - Senin, 07/09/2015 18:11:00 WIB



Jogging Track
Pura Gunung Lembah
Plang tanda masuk lokasi
Lereng hijau di sisi kanan punggungan



detikTravel Community -  
Keindahan alam Bali memang asyik dinikmati baik pagi maupun sore. Di pagi hari, traveler bisa mencoba jogging sambil melihat indanya perbukitan hijau di Desa Campuhan. Suasana benar-benar asri dan bikin semangat olaharaga.

Nikmat sekali, pagi hari mendapat udara segar dan bersih tapi agak dingin. Setelah semalam terlelap dan subuhnya berjibaku melawan dinginnya air untuk wudu, akhirnya kami membulatkan tekad untuk olahraga di trek jogging Campuhan.

Jika kamu masih bingung bagaimana cara menuju ke sana, begini patokannya.
Kalau datang dari arah Ubud Center, jalanlah ke arah barat yakni menuju Museum Blanco. Setelah melewati jalan yang rindang serta menurun dan beberapa tikungan kecil, kamu akan bertemu jembatan.

Ikuti jembatan tersebut menuju utara hingga tiba di Pura Gunung Lebah. Setelah itu tinggal mengikuti jalan di sisi pura tersebut, maka kamu sudah masuk ke area jogging track ini. Kalau masih bingung, bisa juga bertanya dengan penduduk setempat.

Berhubung namanya juga trek jogging, buat traveler yang niat awalnya untuk berfoto, tetap harus berbagi jalan dengan yang akan lari. Agar masing-masing tetap nyaman.

Panjang trek ini berkisar 1 km dengan lebar tidak lebih dari 1,5 m. Dan karena berada di sebuah sisi bukit, maka tak heran jika di sebelah kanan dan kiri merupakan tebing terjal dengan rerumputan hijau yang tumbuh subur.

Buat kamu yang memutuskan untuk tidak menggunakan alas kaki, hati-hati aja. Semakin pagi kamu datang ke tempat ini, selain hawa dingin yang menyelimuti treknya pun cenderung basah dikarenakan embun yang menempel.

Akan tetapi, pada pagi hari tempat ini akan lebih sepi. Jadi lebih leluasa berlari kesana-kemari. Meskipun demikian, datang sedikit siang pun tidak masalah karena masih akan disambut juga oleh hangatnya mentari di pagi hari