JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli membongkar beton tempat penumpukan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok milik Pelindo II. Namun, Direktur Utama Pelindo II RJ Lino justru tak tampak batang hidungnya saat Rizal melakukan pembongkaran itu.
Menko Kemaritiman Rizal Ramli |
Dari pantauan Kompas.com, Rizal hanya ditemani Direktur Utama KAI Edi Sukmoro, Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi, dan Deputi Kemenko Kemaritiman Agung Kuswandono. Selain itu, terlihat juga Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut Kementerian Perhubungan Wahyu Hidayat dan anggota Komisi III DPR RI, Masinton Pasaribu.
Saat ditanya wartawan mengapa RJ Lino tak ikut menemani pembongkaran beton itu, Rizal tak ambil pusing. "Saya enggak tahu (Lino tidak ada), enggak penting amat gitu lho. Ini yang perintahkan Menko membangun jalur kereta api," ujar Rizal seusai melakukan pembongkaran beton tempat penumpukan peti kemas yang menutup rel kereta api di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (10/9/2015).
Mantan Menteri Koordinator Perekonomian era Presiden Abdurrahman itu meminta Pelindo II sadar diri, tak hanya mementingkan bisnis semata dengan membeton rel kereta api untuk dijadikan tempat penumpukan peti kemas.
Akibat langkah Pelindo II itu, kata Rizal, kereta barang tak bisa masuk ke dalam Pelabuhan Tanjung Priok. Padahal, apabila kereta barang bisa masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok, peti kemas yang menumpuk bisa segera dikeluarkan.
"Ini untuk kepentingan nasional, lebih penting dari keuntungan yang didapat Pelindo II," kata Rizal.
Rizal memberikan waktu dua bulan kepada PT KAI untuk bisa melakukan aktivasi rel tersebut. Jalur rel kereta yang dibeton Pelindo II merupakan jaringan rel yang sudah dibuat pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Rel tersebut seharusnya tersambung dengan stasiun kereta barang Pasoso yang letaknya tak jauh dari kantor Pelindo II.
Penulis | : Yoga Sukmana |
Editor | : Erlangga Djumena |
Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/09/10/234500526/Rizal.Ramli.RJ.Lino.Enggak.Penting.Banget.
Tidak ada komentar: